Roda dunia selalu berputar sesuai kehendak sang pilot. Manusia sering terlena dan ikut ke manapun arah angin. Hampir semua orang betah menikmati suasana dan sulit beranjak dari "comfort zone". Maklum sudah nyaman dengan jabatan, bisnis sangat lancar, karir moncer, masih sering dipuji orang, dan ada banyak alasan lain sehingga enggan untuk berubah. Malas untuk sedikit lebih kreatif.
Bahkan ketika situasi sudah tidak begitu enak dan ada gangguan besar ternyata banyak orang dan lembaga baik di sektor pemerintahan maupun bisnis yang "business as usual". Seolah-olah apa yang tengah terjadi hanya akan berlangsung sebentar. Kita bisa merasakan hal ini begitu nyata ketika gelombang pertama Covid-19 menyerang Wuhan lalu dengan cepat menyebar ke ratusan negara.
C'est la vie. That's life. Arti kata C'est
la vie ternyata ada sejarahnya. Hal ini terungkap di situs dictionary.com: In
French, "c'est la vie" means "that's life." And, we English
speakers borrowed it into English in the 1880s as an idiom to express
acceptance or resignation, much like "oh well."
Orang Indonesia mungkin akan mengatakan "Begitulah Hidup" atau Yaaa ... begitulah. Kalau orang jadul punya kearifan lokal seperti "Nrimo" atau ikhlas, bahkan dalam arti luas bisa dimaknai sebagai tanda kita "Legowo". Namun maksud dan tujuan untuk "Nrimo" itu bukan hanya berdiam diri dalam waktu lama, melainkan dimaknai sebagai ikhlas menerima situasi yang ada tanpa mengeluh, ngomel, nyinyir dan gampang menyalahkan orang lain, apakah boss kita, pemerintah apalagi menyalahkan Sang Maha Pencipta.
Gara-gara virus Corona dunia pariwisata di Bali, Perancis, Hong Kong, Australia, USA dan ratusan tourist destination terkenal lainnya sangat tertampar dengan serangan Corona ini. Begitu pula sektor pertanian, peternakan, transportasi udara, laut dan darat yang terkait langsung dengan dunia Tourisme. Para pemasok hotel, restaurant dan taman wisata seperti Disney Land dan tempat-tempat unik untuk foto selfie pun sepi.
Para supir wisata maupun Pemandu wisata atau Guide touristique pun terpukul dengan sepinya tourist destination. Ribuan hotel tampak seperti Maison hantée - mungkin sudah dihuni oleh hantu, bahkan ada yang kedatangan monyet dan menikmati suasana hotel yang sepi, bahkan ada monyet yang berenang di swimming pool.
Melakukan aksi dan mulai bertindak kreatif adalah cara paling ampuh untuk mengubah kondisi buruk dan resesi ekonomi ini. Mengubah pengalaman hidup menjadi sebuah cerita di blog, membuat konten video dan ditayangkan di YouTube adalah hanya sebagian cara untuk monetization of life experiences (la monétisation de nos expériences de vie).
Tak perlu gengsi untuk berganti profesi dan "jabatan" dari ruangan dengan air conditionair yang sejuk di gedung pencakar langit, lalu mengubah dapur menjadi ruang eksperimen untuk mencoba resep masakan, lalu dijual secara online melalui WA group, facebook, twitter atau instagram.
Ada lagi banyak "new job" dan mengubah produk sederhana menjadi "new business". Manfaatkan semua "keahlian" yang kita miliki di dunia "social media" untuk memaksimalkan komunitas dunia maya sebagai tambang baru untuk mendulang rupiah, bahkan dollar.
Menanti vaksin untuk membuat tubuh kita immune dari serangan Covid-19 adalah tindakan bijak selain rajin menggunakan masker dan tetap jaga jarak. Namun janganlah menjaga jarak dengan peluang bisnis.
Kini adalah eranya bisnis secara "barter" dengan "new life style", bukan bertukar baran (komoditi) seperti jaman purba. Anda membeli dan menjual produk kepada dan dari teman, saudara, kerabat, relasi, mantan pacar dan komunitas di media sosial, bahkan bisnis di antara para relawan saat anda begitu heboh bahkan sangat militan di Pilpres atau Pilkada.
Berani memulai disertai niat dan kerja keras adalah modal paling utama. Yang penting jangan memilih bisnis yang menjanjikan "high income" namun terlalu "high risk". Jangan sampai tabungan terkuras oleh janji surga yang tidak jelas.
Mengamati apa yang sedang terjadi dengan cermat namun jangan terlalu lama, pilih produk dan jasa yang tepat, lalu pasarkan kepada social networking anda di media sosial. Maksimal digital camera atau smartphone anda untuk mebuat foto produk agar marketing anda makin kinclong.
Kita tidak bisa terlalu lama ada pada posisi C'est la vie. Tinggalkan segera comfort zone yang sebenarnya tidak nyaman itu. Kreatif bukan hanya sebuah pilihan. Ubahlah menjadi sebuah aksi. Bila perlu lakukan kolaborasi dengan teman dan komunitas seperti sahabat sosialita, teman arisan dan teman se alumni. Yang penting pengaturannya fair dan jelas.
Mulai yuk.
Dengan niat kuat dan kerja keras, pasti ada hasil nyata, sehingga impian untuk jalan-jalan ke luar negeri atau ke Danau Toba akan terwujud. Siapa tahu bisa terbang dan menikmati berbagai wahana seru dan jumpa Micky Mouse di Disney World dan secara tidak sengaja bertemu dengan Hollywood celebrity di sana. Pasti asyik berfoto dengan para artis top dunia.
0 comments:
Enregistrer un commentaire